Rabu, 27 Agustus 2008

PENCANGKOKAN/ TRANSPLANTASI

DEFINISI
pencangkokan (transplantasi) adalah pemindahan sel, jaringan maupun organ hidup dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien atau dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya (misalnya pencangkokan kulit), dengan tujuan mengembalikan fungsi yang telah hilang. transplantasi bisa memberikan keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. transfusi darah merupakan jenis transplantasi yang paling sering dilakukan. transplantasi organ tubuh biasanya melibatkan: - pencarian donor yang sesuai - kemungkinan timbulnya resiko akibat pembedahan - pemakaian obat-obat immunosupresan yang poten - kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh resipien - kemungkinan terjadinya komplikasi atau kematian. untuk orang-orang yang organ vitalnya (misalnya jantung, paru-paru, hati, ginjal atau sumsum tulang) sudah tidak bekerja sebagaimana mestinya dan fungsinya tidak dapat kembali normal, maka transplantasi organ bisa merupakan satu-satunya peluang untuk bertahan hidup. jaringan atau organ yang didonorkan bisa berasal dari orang lain yang masih hidup maupun yang belum lama ini sudah meninggal. yang lebih disukai adalah jaringan yang berasal dari orang yang masih hidup karena angka keberhasilannya tinggi. tetapi jantung, hati, paru-paru dan komponen mata (kornea dan lensa) hanya bisa didapatkan dari seseorang yang baru saja meninggal dan biasanya akibat kecelakaan bukan karena sakit. donor yang masih hidup biasanya merupakan anggota keluarga. organ yang paling sering didonorkan oleh orang yang masih hidup adalah sumsum tulang dan ginjal. tubuh memiliki 2 buah ginjal dan fungsinya bisa berjalan baik meskipun hanya terdapat 1 buah ginjal, karena itu transplantasi ginjal sifatnya aman bagi donor. bagian dari jaringan hati dan paru-paru juga telah ditransplantasikan dari beberapa donor yang masih hidup. pencangkokan organ dari donor hidup dilakukan dalam waktu beberapa menit setelah organ diangkat. beberapa organ hanya bertahan selama beberapa jam diluar tubuh; sedangkan organ lainnya dapat disimpan dalam lemari pendingin selama beberapa hari. pencocokan jaringan pencangkokan jaringan dan organ merupakan suatu proses yang rumit. dalam keadaan normal, sistem kekebalan akan menyerang dan menghancurkan jaringan asing (keadaan ini dikenal sebagai penolakan cangkokan). untuk mengurangi beratnya penolakan tersebut, maka sebaiknya jaringan donor dan jaringan resipien harus memiliki kesesuaian yang semaksimal mungkin. untuk mencapai tingkai kesesuaian yang semaksimal mungkin, bilakukan penentuan jenis jaringan donor dan resipien. antigen adalah zat yang dapat merangsang terjadinya suatu respon kekebalan, yang ditemukan pada permukaan setiap sel di tubuh manusia. jika seseorang menerima jaringan dari donor, maka antien pada jaringan yang dicangkokkan tersebut akan memberi peringatan kepada tubuh resipien bahwa jaringan tersebut merupakan benda asing. 3 antigen spesifik pada permukaan sel darah merah adalah a, b dan rh, yang menentukan apakah akan terjadi penolakan atau penerimaan pada suatu transfusi darah. karena itu darah digolongkan berdasarkan ketiga jenis antigen tersebut. jaringan lainnya memiliki berbagai antigen, sehingg penyesuaian menjadi lebih mungkin terjadi. sekelompok antigen yang disebut human leukocyte antigen (hla) merupakan antigen yang paling penting pada pencangkokan jaringan lain selain darah. semakin sesuai antigen hlanya, maka kemungkinan besar pencangkokan akan berhasil. biasanya sebelum suatu organ dicangkokkan, jaringan dari donor dan resipien diperiksa jenis hlanya. pada kembar identik, antigen hlanya benar-benar sama. pada orang tua dan sebagian besar saudara kandung, beberapa memiliki antigen yang sama; 1 diantara 4 pasang saudara kandung memiliki antigen yang sama. penekanan sistem kekebalan meskipun jenis hla agak mirip, tetapi jika sistem kekebalan resipien tidak dikendalikan, maka organ yang dicangkokkan biasanya ditolak. penolakan biasanya terjadi segera setelah organ dicangkokkan, tetapi mungkin juga baru tampak beberapa minggu bahkan beberapa bulan kemudian. penolakan bisa bersifat ringan dan mudah ditekan atau mungkin juga sifatnya berat dan progresif meskipun telah dilakukan pengobatan. penolakan tidak hanya dapat merusak jaringan maupun organ yang dicangkokkan tetapi juga bisa menyebabkan demam, menggigil, mual, lelah dan perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba. penemuan obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan telah meningkatkan angka keberhasilan pencangkokkan. tetapi obat tersebut juga memiliki resiko. pada saat obat menekan reaksi sistem kekebalan terhadap organ yang dicangkokkan, obat juga menghalangi perlawanan infeksi dan penghancuran benda asing lainnya oleh sistem kekebaln. penekanan sistem kekebalan yang intensif biasanya hanya perlu dilakukan pada minggu-minggu pertama setelah pencangkokkan atau jika terlihat tanda-tanda penolakan. berbagai jenis obat bisa bertindak sebagai immunosupresan. yang sering digunakan adalah kortikosteroid (misalnya prednison); pada awalnya diberikan melalui infus kemudian dalam bentuk obat yang diminum. obat lainnya adalah:
azatioprin
takrolimus
mikofenolat mofetil
siklosporin
siklofosfamid (terutama digunakan pada pencangkokkan sumsum tulang)
globulin anti-limfosit dan globulin anti-timosit
antibodi monoklonal. pencangkokan ginjal untuk orang-orang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi, pencangkokan ginjal merupakan alternatif pengobatan selain dialisa dan telah berhasil dilakukan pada semua golongan umur. ginjal yang dicangkokkan kadang berfungsi sampai lebih dari 30 tahun. orang-orang yang telah berhasil menjalani pencangkokkan ginjal biasanya bisa hidup secara normal dan aktif. transplantasi merupakan operasi besar karena ginjal dari donor harus disambungkan dengan pembuluh darah dan saluran kemih resipien. lebih dari duapertiga transplantasi berasal dari donor yang sudah meninggal, yang biasanya merupakan orang sehat yang meninggal karena kecelakaan. ginjal dikeluarkan dari tubuh donor, didinginkan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk dicangkokkan kepada seseorang yang memiliki jenis jaringan yang asama dan seru darahnya tidak mengandung antibodi terhadap jaringan. meskipun telah digunakan obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan, tetapi segera setelah pembedahan dilakukan, bisa terjadi satu atau beberapa episode penolakan, penolakan ini bisa menyebabkan: - peningkatan berat badan akibat penimbunan cairan - demam - nyeri dan pembengkakan di daerah tempat ginjal dicangkokkan. pemeriksaan darah mungkin menunjukkan adanya kemunduran fungsi ginjal. untuk memperkuat diagnosis penolakan, bisa dilakukan biopsi jarum (pengambilan contoh jaringan ginjal dengan bantuan sebuah jarum untuk diperiksa dengan mikroskop). penolakan biasanya bisa diatasi dengan menambah dosis atau jumlah obat immunosupresan. jika penolakan tidak dapat diatasi, berarti pencangkokkan telah gagal. ginjal yang ditolak bisa dibiarkan di dalam tubuh resipien, kecuali jika: - demam terus menerus - air kemih mengandung darah - tekanan darah tetap tinggi. jika pencangkokkan gagal, maka harus segera kembali dilakukan dialisa. upaya pencangkokkan berikutnya bisa dilakukan setelah penderita benar-benar pulih dari pencangkokkan yang pertama. kebanyakan episode penolakan dan komplikasi lainnya terjadi dalam waktu 3-4 bulan setelah pencangkokkan. obat immunosupresan tetap diminum karena jika dihentikan bisa menimbulkan reaksi penolakan. pemberian obat immunosupresan dihentikan jika timbul efek samping atau infeksi yang berat. resiko terjadinya kanker pada penerima ginjal adalah 10-15 kali lebih besar bila dibandingkan dengan populasi umum. resiko terjadinya kanker sistem getah bening adalah sekitar 30 kali lebih besar daripada normal, hal ini terjadi kemungkinan karena telah terjadi penekanan terhadap sistem kekebalan. pencangkokan hati penderita penyakit ginjal memiliki alternatif pengobatan dialisa, tetapi tidak demikian halnya dengan penderita penyakit hati yang berat. jika hati sudah tidak berfungsi lagi, maka satu-satunya pilihan pengobatan adalah pencangkokkan hati. angka keberhasilan transplantasi hati lebih rendah daripada transplantasi ginjal, tetapi 70-80% resipien bertahan hidup minimal selama 1 tahun. mereka yang bertahan hidup kebanyakan adalah resipien yang hatinya telah mengalami kerusakan akibat sirosis bilier primer, hepatitis atau pemakaian obat yang merupakan racun bagi hati. tansplantasi hati sebagai pengobatan untuk kanker hati jarang berhasil. kanker biasanya kembali tumbuh pada hati yang dicangkokkan atau pada organ lainnya dan kurang dari 20% resipien yang bertahan hidup selama 1 tahun. yang mengejutkan adalah bahwa reaksi penolakan pada transplantasi hati tidak sehebat reaksi penolakan pada transplantasi organ lainnya (seperti ginjal dan jantung). tetapi setelah pembedahan harus diberikan obat immunosupresan. jika resipien mengalami pembesaran hati, mual, nyeri, demam, sakit kuning atau terdapat kelainan fungsi hati (yang diketahui dari hasil pemeriskaan darah), maka bisa dilakukan biposi jarum. hasil biopsi akan membantu menentukan apakah hati yang dicangkokkan telah ditolahk dan apakah dosis obat immunosupresan harus ditingkatkan. pencangkokan jantung beberapa puluh tahun yang lalu tidak mungkin dilakukan, tetapi saat ini transplantasi jantung telah menjadi kenyataan. 95% resipien bisa lebih baik dalam melakukan olah raga dan kegiatan sehari-hari; lebih dari 70% resipien yang kembali bekerja. transplantasi jantung dilakukan pada penderita penyakit jantung yang paling serius dan tidak dapat diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan lainnya. setelah pembedahan, kepada resipien perlu diberikan obat immunosupresan. reaksi penolakan terhadap jantung biasanya berupa demam, lemah dan denyut jantung yang cepat atau abnormal. jantung yang tidak berfungsi dengan baik bis amenyebabkan tekanan darah rendah, pembengkakan dan penimbunan cairan di dalam paru-paru. penolakan yang sifatnya sangat ringan mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali tetapi bisa terlihat adanya perubahan pada ekg. jika diduga telah terjadi penolakan, biasanya dilakukan biopsi. jika ternyata terbukti telah terjadi penolakan, maka dilakukan penyesuaian dosis obat immunosupresan. hampir separuh kematian pada resipien jantung disebabkan oleh infeksi. komplikasi lainnya adalah aterosklerosis yang timbul pada arteri koroner dari 25% resipien. penjangkokan paru-paru & jantung-paru beberapa tahun terakhir ini, transplantasi paru-paru telah menunjukkan kemajuan yang pesat. biasanya hanya 1 paru-paru yang dicangkokkan, tetapi kadang dilakukan transplantasi kedua paru-paru. jika penyakit paru-paru juga telah menyebabkan kerusakan pada jantung, kadang transplantasi paru-paru digabungkan dengan transplantasi jantung. transplantasi paru-paru harus dilakukan segera setelah paru-paru diperoleh karena proses pengawetannya sulit. paru-paru bisa berasal dari donor hidup maupun donor yang baru meninggal. dari donor hidup, hanya 1 paru-paru yang bisa diambil dan biasanya hanya 1 lobus yang didonorkan. 80-85% resipien bertahan hidup minimal selama 1 tahun dan sekitar 70% bertahan hidup selama 5 tahun. beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada resipien: - infeksi - penyembuhan yang jelek pada titik persambungan saluran udara - penyumbatan saluran udara akibat pembentukan jaringan parut - penutupan saluran udara yang kecil (merupakan komplikasi lanjut yang bisa menjadi pertanda adanya penolakan yang terjadi secara bertahap). penolakan terhadap transplantasi paru-paru sulit untuk diketahui, dinilai dan diobati. pada lebih dari 80% resipien, penolakan terjadi dalam beberapa bulan setelah pembedahan. penolakan bisa menyebabkan demam, sesak nafas dan lemah (kelemahan terjadi akibat berkurangnya oksigen dalam darah). penolakan diatasi dengan melakukan penyesuaian dosis obat immunosupresan. pencangkokan pankreas transplantasi pankreas hanya dilakukan pada penderita diabetes tertentu. tujuan dari pencangkokkan adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes dan terutama untuk mengontrol kadar gula darah secara lebih efektif. penelitian telah menunjukkan bahwa transplantasi pankreas dapat memperlambat atau menghilangkan komplikasi dari diabetes. tetapi kebanyakan penderita tidak cocok menjalani transplantasi dan transplantasi biasanya hanya dilakukan pada penderita yang kadar gula darahnya sangat sulit dikendalikan serta penderita yang belum mengalami komplikasi yang serius. lebih dari 50% resipien memili kadar gula darah yang normal dan seringkali tidak perlu menggunakan insulin lagi. resipien harus mengkonsumsi obat immunosupresan karena itu mereka memiliki resiko mengalami infeksi dan komplikasi lainnya. pencangkokan sumsum tulang pencangkokkan sumsum tulang pertama kali digunakan sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis tertentu dan anemia aplastik. karena teknik dan angka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian pencangkokkan sumsum tulang sekarang ini semakin meluas. pencangkokkan sumsum tulang dilakukan pada wanita penderita kanker payudara dan anak-anak yang menderita kelainan genetik tertentu. jika penderita kanker menjalani kemoterapi dan terapi penyinaran, maka sel-sel penghasil darah yang normal di dalam sumsum tulang juga bisa dihancurkan bersamaan dengan sel-sel kanker. tetapi kadang pada saat menerima kemoterapi dosis tinggi, sumsum tulang penderita bisa dikeluarkan dan kemudian disuntikkan kembali setelah kemoterapi selesai. karena itu, penderita kanker bisa menerima terapi penyintaran dan kemoterapi dosis tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. jenis hla resipien harus menyerupai jenis hla donor, karena itu biasanya donor berasal dari keluarga dekat. prosedurnya sendiri adalah sederhana. biasanya dalam keadaan terbius total, sumsum tulang diambil dari tulang panggul donor dengan bantuan sebuah jarum. kemudian sumsum tulang tersebut disuntikkan ke dalam vena resipien. sumsum tulang donor berpindah dan berakar di dalam tulang resipien dan sel-selnya mulai membelah. pada akhrinya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. namun, prosedur transplantasi sumsum tulang memiliki resiko karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan kemoterapi. sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi. resiko lainnya adalah penyakit graft-versus-host), dimana sumsum tulang yang baru menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologis menyerang sel-sel resipien. transplantasi organ lainnya orang yang mengalami luka bakar yang sangat luas atau kerusakan kulit luas lainnya bisa menjalani pencangkokkan kulit (skin graft). cara terbaik untuk melakukan skin graft adalah dengan mengambil kulit yang sehat dari bagian tubuh lainnya dan mencangkokkannya pada bagian tubuh yang memerlukan. jika hal tersebut tidak mungkin dilakukan, untuk sementara waktu bisa diambil kulit dari donor atau hewan (misalnya babi) sampai tumbuhnya kulit baru yang normal. tulang rawan kadang dicangkokkan pada anak-anak, biasanya untuk memperbaiki kelainan pada telinga atau hidung. kartilago donor jarang diserang oleh sistem kekebalan tubuh resipien. pada transplantasi tulang, biasanya bahan tulang diambil dari bagian tubuh lainnya untuk dicangkokkan pada bagian tubuh yang memerlukan. transplantasi tulang dari donor tidak dapat bertahan, tetapi bisa merangsang pertumbuhan tulang baru dan merupakan jembatan serta stabilisator yang baik sampai terbentuknya tulang yang baru. transplantasi usus halus masih bersifat coba-coba dan bisa dilakukan pada orang-orang yang ususnya telah mengalami kerusakan akibat penyakit atau ususnya sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.
Informasi Penyebab,Gejala, Pengobatan, Diagnosis, Pencegahan dan lain lain hanya ada di medicastore.com

PESAN BUAT TMN2 YG BACA

  • Tiada daya untuk menghindar dari kedurhakaan dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah. ‘yang berlalu biarlah berlalu; cita dan cita2 adalah harapan yang belum pasti; dan bagimu hanyalah saat yang sedang dijalani’.
  • Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. ‘Kelembutan Allah betapapum lama dan masanya terasa bagaikan kedipan mata bila mata memejam’.
  • Allah akan menjadikan sesudah kesulitan ada kemudahan. ‘jangan kau putus asa karena tidak melihat jalan keluar kalau begitu, dimanakah Allah dan tkdirnya’.
  • Allah tuhanku, aku tidak mempersekutukan dia dengan sesuatupun. ‘ tempat yang paling dibanggakan di dunia adalah yang mempunyai penerangan dan sebaik-baik teman duduk sepanjang masa adalah buku’.
    Sabar itu baik. ‘cukuplah bai anda sepotong roti yang berisi dari pada harus meminta kepada orang yang menutup pintunya dan di cap banyak orang sebagai orang yang kikir’.
  • Dari suatu saat ke saat lain pasti ada kemudahan. ‘wahai masa, jika engkau masih mempunyai sisa bencana untuk menghinakan orang-orang yang mulia maka datangkanlah ia’.
  • Siapakah yang memperkenankan do’a orang yang terdesak apabila ber do’a kepada –Nya. ‘mudah-mudahan malam2 ini, sesudah perpisahan yang begitu lama, akan menghimpun kembali dibawah naungan tempat2 yang kita sukai itu’.
  • Bukanlah waktu shubuh itu terdengar. ‘katakanlah kepada orang yang mencela kami karena pergantian masa; “tiada yang mengingkari masa, kecuali hanyalah orang yang terancam bahaya”’……..
  • Berpegang teguhlah pada apa yang Aku berikan kepadamu dan jadikanlah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur. ‘sesungguhnya aku benar-benar berharap kepada Allah sehingga dengan baik seakan-akan aku dapat melihat apa saja yang telah dilakukan oleh Allah kepadaku’.
  • Segala puji bagi Allah yang telah melenyapkan kesedihan dariku. ‘seandainya tiada nyala api yang ada di sebelahku, tentulah aku harum kayu gaharu tidak akan tercium’.
  • Sampaikalah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. ‘sesungguhnya jika aku mencaci orang2 yang dengki kepadaku aku tidak mengingkari bahwa sesungguhnya pantas aku menghukum mereka dengannya’.
  • Bertakwalah kepada Tuhan YMkekal dan tidak pernah mati. ‘semoga kesusahan yang menimpa diriku di baliknya terdapat kemudahan dalam waktu yang dekat’.
  • Jangan sampai kalian bersedih hati terhadap luput dari kalian dan jangan pula kalian berbangga hati dengan apa yang telah kalian dapatkan. ‘seorang pasien bakal sembuh sesudah sakitnya dan orang yang merantau akan pulang setelah kepergiannya’.
  • Ya Tuhanku, lapngkanlah bagiku dadaku. ‘wahai Tuhan semesta alam, sesungguhnya aku berserah diri kepada engkau, ya Tuhanku, kasihanilah kelemahan kami, Engkau adalah Maha Penyayang’.
  • Sesungguhnya kemudahan itu dating sesudah kesulitan. ‘Kulihat kebahagiaan bukanlah milik orang yang berharta banyak melainkan kebahagiaan itu hanyalah milik orang yang bertaqwa’.
  • Bukanlah kami telah melapangkan untukmu dadamu?. ‘akan dating kepadamu pertolongan saat putus asa sebagai anugerah dari Yang Maha Lembut lagi Maha Memperkenankan do’a’.

SUPORT YOUR LIVE SITH THIS WORDS

  • Jadilah anda seperti lebah yang hinggap di atas bungaan yang harum dan ranting-ranting yang segar.
  • Jangan beri kesempatan kepada diri anda untuk menyelidiki kelemahan orang lain dan mencari-cari kesalahan orang lain.
  • Api kedengkian itu akan memakan tubuh pelakunya sendiri dan banyak cemburu itu bagaikan api yang berkobar kemana-mana.
  • Jika anda tidak mempersiapkan diri sejak hari ini, maka hari esok bukan milik anda.
  • Berikanlah kebajikan, niscaya anda akan menjadi manusia yang paling bahagia.
  • Serahkanlah urusan makhluk kepada khaliqnya, orang dengki kepada kematian, dan musuh kepada kelupaan.
  • Nikmat yang diharamkan sesudahnya akan diiringi dengan penyesalan, kekecewaan dan siksaan.

TRANSPLANTASI WAJAH

Transplantasi wajah adalah suatu proses transplantasi kulit untuk menggantikan kulit wajah pasien dengan kulit donor atau kulit pasien itu sendiri. Transplantasi wajah ditujukan bagi mereka yang mengalami kerusakan kulit wajah dikarenakan kebakaran, penyakit, trauma atau cacat lahir. Transplantasi wajah pertama kali di dunia dilakukan pada 1994 terhadap Sandeep Kaur, seorang anak yang berusia sembilan tahun yang wajahnya rusak karena rambutnya terhisap ke dalam mesin pemisah rumput. Dokter yang melakukan transplantasi terhadap Sandeep Kaur adalah Abraham Thomas, salah satu dokter bedah terkenal India.
Di Indonesia, transplantasi wajah yang pertama dilakukan pada 28 Maret 2006 terhadap pasien bernama Siti Nur Jazilah (22) yang mengalami kerusakan wajah karena disiram air keras. Tim dokter yang melakukan operasi bedah ini adalah tim dokter dari Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo, Surabaya. Tim dokter yang diketuai dr. Moh Saifuddin Noor, beranggotakan 42 dokter. Mereka melakukan operasi selama 42 jam.

BEDAH PLASTIK DAN PERGESERANNYA

Bedah plastik yang makin berkembang dan menjadi tren di sebagian masyarakat Indonesia, ternyata tidak diikuti dengan pemahaman yang cukup tentang fungsi bedah plastik itu sendiri.
Sejak operasi face off Siti Nurjazilah alias Lisa, yang dilakukan RSUD dr. Soetomo, nama bedah plastic makin trend di kalangan wanita, maupun pria. Biasanya mereka datang dengan keluhan kantung mata, meminta liposuction atau sedot lemak, dan membuat kantong mata.
Seperti yang ditegaskan oleh dr Djoned Sananto SpBP, Spesialis Bedah Plastik Estetik dan Rekonstruksi RS Siloam Gleneageles (Budi Mulia) Surabaya, sebelum seminar pada Minggu (14/5) besok, operasi bedah plastik bukanlah sulap.
“Jangan mengharapkan hasil yang sekejap dan perubahan drastis setelah operasi. Kebanyakan pasien menginginkan hasil yang instan. Tak sedikit pula yang menginginkan perubahan drastis bagian tubuhnya melalui operasi bedah plastik.
Padahal semua sudah ada porsinya. Itu pemahaman yang harus diluruskan. Selain itu, yang dulunya orang hanya ingin membuat hidung mancung dan membuat lipatan mata, bagi mata sipit, tapi sekarang lebih mengarah ke sedot lemak, dan membuat kantong mata,” kata Djoned Sananto panjang lebar.
Pasien yang datang pun beragam, tidak hanya wanita, tapi juga pria. Pihaknya mengasumsikan dalam seminggu, mampu menangani lima hingga sepuluh pasien. Mereka rata-rata berumur 40 tahun keatas, didominasi kalangan menengah atas.Namun, ada pula pasien yang datang berusia 21 tahun. Pasien yang meminta jasa bedah plastik pun, umumnya disamping karena ingin mempercantik atau estetika, juga karena luka atau lazim disebut rekonstruksi.
Selain bukan sulap, sambung Djoned, operasi bedah plastik harus dilakukan oleh yang benar-benar ahlinya, tidak bisa sembarangan praktisi kecantikan yang sebenarnya tidak menguasai bidang bedah plastik, meski hanya bedah plastik estetik ringan. Sementara kondisi yang ada, tidak banyak salon kecantikan di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang juga menyediakan dokter ahli bedah plastik.
“Harus ada pengawasan dari dokter ahli. Sebab tindakan ringan sekalipun jika tidak dilakukan sesuai prosedur, tetap beresiko. Di Brazil yang sangat terkenal dengan teknologi bedah plastiknya, sudah ada UU yang mengatur dengan tegas soal tindakan bedah plastik tapi di sini belum ada,” tegas Djoned.
Sedot lemak, kata dia, juga punya batasan, yaitu lemak yang diambil harus enam kilogram, dalam setiap kali sedot, karena bila tidak, akan terjadi perdarahan, ataupun hal lain yang membahayakan nyawa pasien. Itupun, lanjut dia, jaraknya harus tiga hingga enam bulan dari sedot lemak berikutnya.
Pergeseran ini, kata dia, terjadi karena wawasan masyarakat terhadap bedah plastik semakin tinggi. Meski masih saja ada masyarakat yang masih bingung dan malu bertanya kemana mendapatkan informasi bedah plastik.
“Untuk itu, kita secara rutin mensosialisasikan bedah plastik pada masyarakat. Bedah plastik bukan lagi sesuatu yang ekslusif, mudah dicapai asal pasien tetap realistik. Soal tarifnya relatif dan Siloam Hospital mempunyai tarif paket bedah plastik tersendiri,”ujarnya.
Namun, meski menjadi trend, untuk dijadikan lahan bisnis, masih terasa sulit. Pasalnya, dokter lebih mengutamakan kebutuhan pasien dibandingkan penghargaan terhadap jasa yang diberikan.
Seperti yang diungkapkan mengatakan, bahwa memilih bedah plastic, bukan ditujukan pada bisnis jasa, tapi bagaimana menolong pasien, agar lebih percaya diri dan menutupi kekurangan yang dirasakan pasien.
Hal senada juga diungkapkan dr.Tjandra Purnawan, SpBP, bahwa lebih mengutamakan profesionalisme. “Biasanya tarif untuk bedah plastic, seperti membuat lipatan mata atau kasus ringan lainnya, antara Indonesia dengan Singapura, bisa dua kali lipat. Lebih murah di Indonesia meski teknik yang digunakan hampir sama. Tapi yang jelas, kita membantu pasien sesuai spesialisasi kita sebagai dokter bedah plastik,”jelasnya.
Menurut Djoned, hal yang perlu diwaspadai dalam bidang bedah plastik antara lain adalah kemunculan keloid. Boleh dikatakan keloid adalah mimpi terburuk dalam dunia bedah plastik. Sebab, kemunculannya sendiri tidak bisa ditebak, dan bisa muncul sesudah tindakan perlukaan kulit.
Sampai saat ini, dunia kedokteran bedah sendiri belum menemukan penyebab pasti adanya keloid. Hanya saja, keloid bisa diminimalisir wilayah penyebarannya dengan suntikan kortiko steroid.
“Dalam keloid sendiri yang perlu diwaspadai adalah adanya zat yang sifatnya seperti kanker disebut oncogene yang bisa berkembang. Jika bekas luka lama terasa nyeri, panas, atau gatal yang mengganggu, sebaiknya perlu diwaspadai sebagai gejala keloid,” jelas Djoned, yang rencananya segera berangkat ke Singapura untuk presentasi penelitian yang dibuatnya tentang keloid.
Posted on Maret 15, 2008 by icha. Categories: tren.